Don’t Kill Me Again

Itu adalah kematian di hari musim panas yang cerah. Delapan belas tahun, di tangan tiran, ayah, ibu, adik laki-laki, dan leherku dipotong dengan guillotine. Dan aku membuka mataku. Saat itu berusia 12 tahun. Sebelum pangeran kecil berusia tiga belas tahun (?) menjadi kaisar tiran yang kejam, entah bagaimana aku harus tetap berada di samping pria itu dan menjadi pria telanjang. “Karena aku juga pembantu Yang Mulia, aku hanya akan mengikuti Yang Mulia.” “Aku tidak punya banyak, dan kau bukan milikku.” Untuk hidup, untuk menyelamatkan keluargamu, kau harus masuk ke mata tiran itu dalam ketidakpercayaan manusia. Hanya dengan begitu aku bisa hidup. Tetapi monster yang mengerikan itu mulai berubah secara bertahap. “Aku mencintai apa yang aku pegang di tanganku, jadi jangan sakiti dirimu sendiri tanpa izinku.”